MELAKUKAN FILTER LEBIH DARI SATU DI REPORT ACCURATE 5

Melakukan Filter Lebih Dari Satu Di Report

Jika kita membuka suatu report (contoh kasus report Sales By Item Detail) dan hanya ingin melihat beberapa nomor invoice saja dan nomor invoicenya tersebut tidak berurutan (misalnya ingin melihat nomor Sales Invoice SI001, SI080, dan SI115) maka yang harus dilakukan adalah masuk terlebih dahulu ke dalam Reportnya (contoh Report Sales By Item Detail) kemudian masuk ke dalam :

  • Modify | Columns & Filters | Selected Columns & Filters | Klik variable yang akan di filter (contoh Invoice No.)
  • Klik Equal | di field putih yang kosong silahkan isikan dengan nomor SI yang akan di filter.

  • Klik Advance | buat baris baru dengan enter sehingga membuat kolom-kolom baru atau pun klik tanda panah ke bawah pada keyboard anda | masukkan nomor SI lainnya yang akan di filter pada Value1 setelah memilih operasi OR. 

  • Klik Ok, maka akan tampil data sesuai dengan filter saja

 

 

TERBILANG PADA SALES INVOICE DENGAN NILAI YANG TELAH DI POTONG DOWN PAYMENT

Terbilang Pada Sales Invoice Dengan Nilai Yang Telah Di Potong Down Payment

Terbilang pada Sales Invoice dengan nilai yang telah di potong down payment. Pada saat print preview template Sales Invoice, maka kita akan menemukan kalimat terbilang yang disebutkan sebesar nilai invoice-nya.

Hanya saja, seandainya invoice tsb adalah invoice settlement dari Down Payment, maka default-nya, variabel terbilang itu tetap menyebutkan sebesar nilai Invoice-nya tanpa di potong Down Payment.

Jika ada kebutuhan untuk menampilkan kalimat terbilang ini dengan nilai sesudah dipotong Down Payment, maka langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Masuk ke menu Setup | Form Templates, lalu pilih Template Sales Invoice yang biasa digunakan.
  2. Klik tombol Designer.
  3. Dari tampilan Designer, pilih menu File | Data Dictionary.
  4. Di folder Invoice, select variabel “Say”
  5. Ada kotak Expression dibawah, silahkan diganti semua sehingga menjadi: SayIt( [Invoice Amount] – [Down Payment] )
  6. Kalau sudah silahkan di-save.

Untitled

 

catatan: 

Cara ini juga berlaku untuk Template Purchase Invoice.

 

Available for V4 & V5

Untuk video tutorialnya dibawah ini ya…………

WARNING UNAVAILABLE DATABASE KETIKA MEMBUKA ACCURATE

Warning Unavailable Database Ketika Membuka Accurate

Seringkali kita mendapati pesan error seperti pada gambar di bawah ini, ketika membuka database. Penyebab umumnya adalah sbb:

Solusi Akuntansi Indonesia

Solusi Akuntansi Indonesia

 

User membuka database dari Folder atau Drive hasil Mapping.

Berikut 2 gambar perbedaan alamat database di folder Mapping dan di Hardisk Komputer :

  • Database bukan hasil mapping, misalkan di Hardisk E :
Solusi Akuntansi Indonesia

Solusi Akuntansi Indonesia

 

Database ada di folder Mapping :

Solusi Akuntansi Indonesia

Solusi Akuntansi Indonesia

 

Solusinya :

Jika kita membuka database secara Lokal, maka ketika Browse pastikan kita memilih Drive bukan hasil mapping pada komputer tsb.

Jika membuka Database di komputer lain maka bisa menggunakan cara Remote seperti link di bawah ini :

http://solusiakuntansiindonesia.com/2017/11/02/buka-database-dari-komputer-lain-remote/

(Available for v5)

DP PEMBELIAN VENDOR A DIGUNAKAN UNTUK MEMOTONG INVOICE VENDOR B

DP PEMBELIAN VENDOR A DIGUNAKAN UNTUK MEMOTONG INVOICE VENDOR B

Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan mengenai cara penginputan Uang Muka Pembelian atas Vendor A yang digunakan untuk memotong invoice Vendor B.

Misalkan ada kasus dimana Vendor A dan Vendor B adalah perusahaan yang berbeda namun masih dalam satu grup. Lalu kita sebagai perusahaan mempunyai sisa DP/Uang Muka Pembelian ke Vendor A misalkan sebesar Rp 1 juta, dan sisa DP sebesar Rp 1 juta tersebut ingin digunakan untuk memotong invoice atas Vendor B yang sebesar Rp 800 ribu.

Maka langkah penginputannya adalah sbb :

1. Buat akun baru dengan tipe Other Current Asset dari menu List | COA | New | Buat nama akunnya misalkan “Akun Perantara DP Pembelian“.

2. Buat Purchase Invoice lagi atas Vendor A, dengan nama item “Opening Balance”. Unit Price dan Amount nya di nol kan saja.

3. Klik Select DP, dan centang invoice DP yang sisa tadi yaitu sebesar Rp 1 juta tsb. Ubah angka pada tab DP menjadi Rp 800 ribu (karena yang ingin digunakan untuk memotong invoice Vendor B adalah sebesar Rp 800 ribu saja). Sampai disini jurnal yang terbentuk adalah :

(Dr) Hutang Usaha Rp 800 ribu
(Cr) Uang muka pembelian Rp 800 ribu

4. Setelah itu klik Purchase Payment, lalu klik kanan pilih discount info pada invoice DP tsb . Isikan discount amount nya sebesar MINUS Rp 800 ribu, dan discount account nya pilih ke akun perantara yang dibuat di langkah 1. Sampai disini jurnal yang terbentuk adalah :

(Dr) Akun Perantara DP Pembelian Rp 800 ribu
(Cr) Hutang Usaha Rp 800 ribu

5. Lalu untuk memotong invoice Vendor B yang sebesar Rp 800 ribu, kita masuk dari menu Activities | Purchase | Purchase Payment | Pilih nama Vendor B.

Setelah itu pada baris invoice yang ingin di potong nilai DP nya, kita klik kanan pilih discount info, isikan discount amount nya sebesar Rp 800 ribu (tanpa tanda minus), dan isikan discount account nya ke akun perantara tadi. Sehingga jurnal yang terbentuk adalah :

(Dr) Hutang usaha Rp 800 ribu
(Cr) Akun Perantara DP Pembelian Rp 800 ribu

Karena DP atas Vendor A yang sebesar Rp 1 juta tidak terpakai semua, maka sisanya yaitu sebesar Rp 200 ribu akan tetap ada sebagai Uang Muka Pembelian atas Vendor A tersebut.

(Available for V4 & v5)

 

Untuk Video Tutorialnya bisa disimak di sini ya……….

EKSPOR IMPOR TRANSAKSI ANTAR ACCURATE

Bagi anda pengguna Accurate yang memiliki cabang dan tidak mau repot setting jaringan antar daerah dapat menggunakan fitur ekspor impor transaksi antar Accurate, persiapan apa saja sih yang diperlukan sebelum ekspor impor transaksi?

Berikut persiapan – persiapan yang harus Anda lakukan :

  1. Mempunyai database lebih dari 1 (per cabang ada masing-masing databasenya sendiri – sendiri)
  2. Setting kode cabang dari menu General Ledger | Company Info | Branch ID (Buku Besar | Info Perusahaan | ID Cabang)
  3. ID Cabang di masing – masing database harus di masukkan ke database pusat, sehingga pada list ID Cabang pada database pusat terdapat data ID Cabang yang dimiliki oleh masing – masing cabang.
  4. Setelah itu export impor dapat dilakukan.

Apasaja sih data yang dapat di export import? data yang dapat di ekspor impor transaksi sbb :

  • Currency ( Mata Uang)
  • Item (Barang)
  • Account (Akun)
  • Customer (Pelanggan)
  • Vendor (Pemasok)
  • Sales Order (Pesanan Penjualan)
  • Delivery Order (Pengiriman Pesanan)
  • Sales Invoice (Faktur Penjualan)
  • Sales Return (Retur Penjualan)
  • Purchase Requisition (Permintaan Pembelian)
  • Purchase Order (Pesanan Pembelian)
  • Receive Items (Penerimaan Barang)
  • Purchase Invoice (Faktur Pembelian)
  • Purchase Return (Retur Pembelian)
  • Purchase Payment (Permbayaran Pembelian)
  • Journal Voucher (Jurnal Umum)
  • Other Deposit (Penerimaan)
  • Other Payment (Pembayaran)
  • Customer Type (Tipe Pelanggan)
  • Salesman (Penjual)
  • Commission Range (Batas Komisi)
  • Selling Price Adjust (Penyesuaian Harga Jual)
  • Item Transfer (Pindah Barang)
  • Tax (Pajak)

Proses Ekspor Impor transaksi antar Accurate dapat dilakukan per transaksi atau sekelompok transaksi dan hanya dapat mengekspor data Insert dan Delete, tidak untuk kondisi Edit (Update), jadi data dalam kondisi insert atau edit, ACCURATE tetap mengganggap data tersebut adalah mode insdert saat diimport ke database lain.

Untuk menghindari Error pada saat pengeksporan data cabang ke pusat, Anda harus memastikan bahwa master data pusat dan cabang sama persis. Master data yang dimaksud disini seperti : Data Akun , Data Item dan Data Master lainnya.

Anda dapat membuat master data cabang dengan menduplikasi database pusat menggunakan fitur Create New Branch. Fitur Create New Branch secara otomatis akan membuatkan duplikasi data dari data utama dengan kiode cabang yang berbeda dan otomatis membuatkan data – data master seperti Item, Customer, Vendor, Tax, dll, sehingga data cabang siap untuk memulai penginputan transaksi.

Fitur ekspor impor transaksi dapat Anda akses melalui File | Eksport Import Transaction (Berkas | Ekspor Impor Transaksi). Naaah… disini silahkan Anda filter apa saja yang akan di ekspor impor (langkahnya melakukan ekspor data dari cabang terlebih dahulu, dan hasil ekspor data tersebut di impor ke database pusat).

 

Berikut Tutorial Vidionya :

DASAR HUKUM AKUNTANSI PEMERINTAHAN INDONESIA

DASAR HUKUM AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Dasar hukum Akuntansi pemerintahan Indonesia adalah pasal 23 UUD 1945 hal keuangan. Disamping itu pemerintah Hindia Belanda yang memerintah selama kurang lebih 350 tahun memberlakukan peraturan tentang cara pengurusan dan pertanggung jawaban Keuangan Negara yang ditetapkan dengan Wet tanggal 23 April 1864, Stbl. 1864 Nomor 106. Peraturan yang menyangkut akuntansi pemerintahan ini sangat terkenal dengan nama Indische Comptabiliteitswet atau ICW. Selanjutnya ICW yang telah diperbarui diundangkan lagi teksnya tahun 1925, Stbl. 1925 Nomor 448. Setelah Negara Republik Indonesia berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945, maka berdasarkan aturan peralihan UUD 1945, Pasal II menetapkan bahwa :

“Segala badan Negara dan Peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-undang Dasar ini”. Dengan demikian maka ICW yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Undang-undang Perbendaharaan Indonesia masih tetap berlaku.

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG

Perubahan Undang-undang dalam Lembaran Negara pada tahun 1954 dan tahun 1955 diadakan lagi (LN.1954 Nomor 6 dan LN.1955 Nomor 49). Menjelang pelaksanaan Repelita I, tanggal 1 April 1969 dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1968 diadakan perubahan tahun anggaran yang semula dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember, menjadi 1 April sampai dengan 31 Maret tahun berikutnya.

Dengan adanya perubahan tahun anggaran tersebut berarti terjadi masa transisi selama tiga bulan yaitu 1 Januari 1969 s/d 31 Maret 1969.

ICW yang semula Indische Comptabiliteitswet menjadi Indonesiche Comptabiliteitswet dan dijadikan sebagai Undang-undang Perbendaharaan Indonesia yang isinya pada pasal 1 menetapkan : “Keuangan Negara Republik Indonesia diurus dan dipertanggungjawabkan menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam ndang-undang ini”. ICW menganut kas stelsel (cash basis) yang ternyata ditentukan didalam pasal 8.

Yang termasuk dinas sesuatu tahun menurut pasal 8 ICW ialah :

  • Semua jumlah uang yang merupakan penerimaan atau pengeluaran anggaran, yang selama tahun itu dimasukkan dalam atau dikeluarkan dari Kas Negara atau kantor-kantor yang diserahi pekerjaan Kas Negara;
  • Semua perhitungan yang merupakan penerimaan atau pengeluaran anggaran, yang selama tahun itu dilakukan antara bagian-bagian anggaran;
  • Semua jumlah uang, yang merupakan penerimaan atau pengeluaran anggaran, yang selama tahun itu dilakukan atas daftar-daftar perhitungan tertentu, yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan;
  • Semua jumlah uang, yang merupakan penerimaan atau pengeluaran anggaran yang selama tahun itu diterima atau dikeluarkan oleh Wakil-wakil Republik Indonesia di luar negeri;
  • Pembayaran-pembayaran berkenaan dengan tahun itu, yang diterima dari atau diberikan kepada perusahaan-perusahaan Negara yang berdasarkan “Indonesische Bedrijvenwet” (IBW);
  • Sisa dari uang-uang untuk diperhitungkan kemudian yang ada pada akhir tahun itu, yang dalam waktu dua bulan sesudah itu telah diberikan perhitungannya.

Dasar hukum akuntansi pemerintah di samping pasal 23 UUD 1945 dan ICW, juga UU-APBN dan UU serta peraturan yang terkait lainnya.

INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING ATAS PELAPORAN KEUANGAN

Pengendalian internal atas pelaporan keuangan Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) adalah proses yang didesain oleh, atau dibawah pengawasan pimpinan perusahaan, dan pimpinan bagian keuangan dan dipengaruhi oleh Dewan Direksi, manajemen dan karyawan lainnya untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) terkait :

  1. Keandalan pelaporan keuangan
  2. Penyusunan pelaporan keuangan untuk pihak eksternal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Auditing Standard No.5 par.A5

Manfaat program pengendalian Internal Control over Financial Reporting atas pelaporan keuangan :

  1. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan
  2. Meningkatnya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
  3. Mudahnya penilaian terhadap perusahaan
  4. Efektivitas desain dan operasi pengendalian
  5. Laporan keuangan dan disclosure yang handal
  6. Pengambilan keputusan yang lebih tepat
  7. Tingkat kepercayaan atas laporan keuangan yang menguat
  8. Kemampuan untuk penetrasi pasar modal
  9. Reputasi baik di mata stakeholders
  10. Proses audit keuangan yang berjalan lancar

Dasar regulasi penerapan pengendalian Internal Control over Financial Reporting atas pelaporan keuangan :

  1. Peraturan Mentri Negara BUMN No. PER – 01/MBU/2011 tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) pada BUMN
  2. Peraturan Bapepam No.VIII.G.11 Lampiran Kep. Ka Bapepam No. KEP-40/PM/2003 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan
  3. Kep Ka Bapepam-LK No. KEP-134/BL/2006 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik
  4. Tren regulasi global terkait ICoFR (US SOX Section 302 & 404, J SOX)

Pengendalian Internal Control over Financial Reporting pada dasarnya adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Pengendalian internal dilaksanakan oleh personil dan bukan hanya mengenai kebijakan dan formulir. Diharapkan dengan adanya pengendalian internal dapat memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance), bukan jaminan mutlak (absolute assurance). Dalam pengendalian internal dimungkinkan terdapat beberapa tujuan berbeda sekaligus, akan tetapi tujuan-tujuan tersebut tetap bersinggungan.

Pengendalian Internal Control over Financial Reporting tidak hanya berupa satu kejadian atau keadaan, namun serangkaian tindakan yang meluas (pervasive) dan tersebar diseluruh kegiatan entitas. Pengendalian internal adalah bagian dari proses bisnis yang dikelola melalui proses manajemen, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Sebagai bagian dari bisnis, pengendalian internal harus dapat terintegerasi dan mendukung proses bisnis lain agar berjalan dan membantu proses pemantauan pencapaian kinerja.

Pengendalian Internal Control over Financial Reporting atas pelaporan keuangan mencakup kebijakan dan prosedur yang :
  1. Berkaitan dengan pemeliharaan catatan yang cukup detail, akurat dan mencerminkan transaksi dan sifat aset perusahaan
  2. Memberikan keyakinan yang memadai bahwa transaksi telah dicatat sebagaimana diperlukan untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan bahwa penerimaan dan pengeluaran perusahaan dibuat sesuai dengan kewenangan manajemen dan direksi perusahaan
  3. Memberikan keyakinan memadai tentang pencegahan atau deteksi atas perolehan, penggunaan, atau disposisi aset perusahaan yang tidak sah secara tepat waktu yang bisa berdampak material terhadap laporan keuangan.

Dengan demikian, perusahaan dengan ukuran relatif besar, frekuensi transaksi keuangan tinggi, nilai transaksi keuangan yang besar, kompleksitas pemrosesan transaksi yang beragam, proses bisnis yang beragam dan tersebar di berbagai lokasi perlu mengimplementasikan pengendalian internal atas pelaporan.

Sumber : Modul Chartered Accountant, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. Diterbitkan oleh: IAI th.2015

TRAINING DAN IMPLEMENTASI ACCURATE ONLINE – PENOMORAN

Tema kali ini adalah Training dan Implementasi ACCURATE Online Penomoran, kita akan membahas salah satu fitur baru yang ada di ACCURATE Online yaitu PENOMORAN.

Pada Accurate Online, setiap transaksi sudah dapat diatur penomorannya secara otomatis oleh Accurate. Sehingga user tidak perlu repot untuk menginput nomor setiap kali membuat transaksi.

Untuk mengatur Penomoran terhadap setiap formulir transaksi di Accurate, dapat Anda lakukan sbb :

1. Klik menu Pengaturan | Penomoran.

2. Lengkapi field-field Nama, Tipe Transaksi, sampai dengan Komponen Penomoran.

3. Pada saat menentukan Komponen Penomoran, langkah-langkahnya sbb:

  • Misalkan Anda ingin penomoran diawali dengan Tahun, maka pilih Tahun lalu klik tanda +
  • Lanjutkan dengan format yang lain, misalkan ingin ada tanda pemisah maka langkahnya spt pada gambar berikut :
  • Lakukan langkah yang sama hingga terbentuk komponen yang anda inginkan.

4. Pada Penomoran ada tab Lain-Lain, fungsi dari tab ini untuk menentukan penomoran tsb akan digunakan oleh Semua Pengguna atau Pengguna tertentu.

5. Jika telah selesai, klik Simpan.

Transaksi-transaksi yang dapat di atur penomorannya yaitu :

  • Jurnal Umum
  • Transfer Bank
  • Penawaran Penjualan
  • Pesanan Penjualan
  • Pengiriman Pesanan
  • Faktur Penjualan
  • Retur Penjualan
  • Permintaan Pembelian
  • Pesanan Pembelian
  • Penerimaan Barang
  • Faktur Pembelian
  • Retur Pembelian
  • Bukti Potong Pph23
  • Penyesuaian Persediaan
  • Pindah Barang
  • Penyesuaian Harga Jual
  • Harga Pemasok
  • Pekerjaan Pesanan
  • Penyelesaian Pesanan
  • Akuisisi Aset Tetap
  • Perubahan Aset Tetap
  • Disposisi Aset Tetap
  • Pindah Aset
  • Barang & Jasa
  • Pelanggan
  • Karyawan
  • Pemasok
  • Proyek
  • RAB Proyek
  • Pemakaian Bahan Baku
  • Pembayaran Upah Proyek
  • Penyesuaian Anggaran
  • PPN Masa
  • Nomor Bukti Kas/Bank
  • Draf Transaksi

Penomoran ini dapat di reset (ada pilihannya) yaitu Reset setiap tahun, Reset setiap bulan, Reset setiap hari dan tidak di reset.

Digit Counter untuk penomoran belakang (counter) dapat dipilih berapa digit yang akan dipakai.

Untuk penomoran dalam ACCURATE Online juga di fasilitasi untuk Daftar pengguna yaitu pengaturan untuk siapa saja yang memakai penomoran tersebut. Jika perusahaan memiliki beberapa cabang tentunya penomorannya pun disesuaikan dengan masing-masing cabangnya danpenggunaan penomoran dapat dapat di atur siapa saja yang dapat memakai penomoran tersebut, disesuaikan penggunanya, jika pengguna dari cabang A di setting untuk penomoran khusus cabang A dan seterusnya.

 

 

Berikut Tutorial Vidionya ya Sahabat :

 

 

TAHAPAN IMPLEMENTASI & TRAINING ACCURATE

Solusi Akuntansi Indonesia (SAI) menyediakan Jasa Training dan Implementasi ACCURATE untuk semua varian baik Standard, Deluxe maupun Enterprise, baik V4 ; V5 ataupun ACCURATE Online.

TAHAPAN IMPLEMENTASI DAN TRAINING ACCURATE / RENE POS

  • Tahapan Persiapan Data Awal

    • Mempelajari Siklus Pencatatan akuntansi di Customer saat ini
    • Mempersiapkan Daftar Akun (COA)
    • Mempersiapkan Daftar Pelanggan serta saldo Piutang
    • Mempersiapkan Daftar Pemasok serta saldo Hutang
    • Mempersiapkan Daftar Persediaan serta saldo
    • Mempersiapkan Daftar Aktiva Tetap
    • Memperkenalkan Accurate secara umum
    • Memperkenalkan bentuk formulir yang akan digunakan
    • Mempersiapkan Daftar RAB (Rancangan Anggaran Biaya) *Deluxe Contractor
    • Mempersiapkan Daftar Formula Produk (Bill Of Material) *Enterprise Edition
    • Memperkenalkan RENE 2 POS secara umum *RENE
  • Tahapan Setup Database Accurate

    • Membuat Daftar Mata uang
    • Mengisi Info Perusahaan dengan lengkap
    • Mengisi / Impor Daftar Akun (COA)
    • Mengisi / Impor Daftar Customer
    • Mengisi / Impor Daftar Supplier
    • Mengisi / Impor Daftar Persediaan
    • Mengisi / Impor Daftar Aktiva Tetap
    • Menyesuaikan Fitur yang di butuhkan di Preferensi
    • Mengisi Default Mata uang
    • Mengisi Default Persediaan
    • Mengisi Default Akun Kontraktor *Deluxe Contractor
    • Mengisi Default Akun Manufaktur *Enterprise Edition
    • Setting Kode Perpajakan
  • Tahapan Setup Database Rene *RENE 2 POINT OF SALES
    • Koneksi database Server / Accurate
    • Install Accurate Service
    • Setup Printer
    • Desain Struk
    • Setup Barang berdasarkan Kategori
    • Setup Data Pelanggan dan Pemasok
    • Setup Skema Promosi
    • Setup Preferensi Rene
    • Sinkronisasi antara Accurate dan Rene Database
  • Tahapan Import Data Excel ke Accurate
    • Input / Impor Data Pelanggan
    • Input / Impor Data Pemasok
    • Input / Impor Data Persediaan
    • Input / Impor Data Aktiva Tetap
    • Input / Impor Data Proyek (Versi Deluxe)
    • Input / Impor Data Departemen (Versi Deluxe)
    • Input / Impor Data BOM (Formula Produk) *Enterprise Edition
    • Mengisi Saldo Awal manual (Jika ada)

 

Tahapan Pelatihan User

  • Pelatihan Umum
      • Membuat Akun baru
      • Modul Buku Besar (Jurnal Voucher, Proses Akhir Bulan)
      • Pelatihan membuat form template (dibuatkan max 1 form)
  • Pelatihan Persediaan
      • Membuat Persediaan baru
      • Membuat Barang Group
      • Membuat Gudang, Kategori Persediaan
      • Membuat Job Costing / Pembiayaan Pesanan
      • Bagaimana menghapus jurnal Penyelesaian Job Costing
      • Membuat Penyesuaian barang
      • Membuat Tranfer Barang
  • Pelatihan Modul Pembelian (Siklus Pembelian)
      • Purchase Requistition
      • Purchase Order
      • Penerimaan Barang
      • Faktur Pembelian
      • Pembayaran Pemasok
      • Retur Pembelian
      • Menjelaskan Laporan Pembelian
  • Pelatihan Modul Penjualan (Siklus Penjualan)
      • Sales Quotation
      • Order Penjualan
      • Surat Jalan
      • Faktur Penjualan
      • Penerimaan Pelanggan
      • Retur Penjualan
      • Menjelaskan Laporan Penjualan
  • Pelatihan Modul Kas & Bank
      • Pembayaran Lain
      • Penerimaan Lain
      • Rekonsiliasi Bank
      • Buku Bank
      • Laporan Kas & Bank
  • Pelatihan Modul Aktiva Tetap
    • Input Aktiva Tetap
    • Laporan Aktiva Tetap
  • Pelatihan Modul Kontraktor *Deluxe Contractor
    • Mempelajari Alur Kontraktor
    • Material Project Preparation
    • Labour Cost Preparation
    • WPA Categories
    • Analisa Harga Satuan (Work Price Analisis)
    • Material Budget & Price Adjustment
    • Project General Information
    • RAB (Rencana Anggaran Biaya)
    • Budget & Quantity
    • Quantity & Cost Control
  • Pelatihan Proses Produksi *Enterprise Edition
    • Pengenalan Modul Enterprise
    • Mempelajari Alur Produksi
    • Persiapan Material Produksi
    • Labour Cost Preparation
    • Persiapan Factory Over Head
    • Input Formula Product
    • Setup Standard Cost Adjustment
    • Persiapan Work Order (Surat Perintah Kerja)
    • Simulasi Proses Produksi
    • Quantity & Cost Control
    • Variance of Production
  • Pelatihan Modifikasi / Grouping Report yang Meliputi :
    • Sales Report
    • Purchase Report
    • Cash / Bank Report
    • Inventory Report
    • Fixed Assets Report
    • Balance Sheet
    • Profit / Loss
  • Tahapan Akhir Implementasi
      • Mencocokkan laporan Accurate dengan laporan perusahaan.
      • Create User Profile dan otorisasi pengguna accurate
      • Back up database di server
      • Finalisasi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh perusahaan

*Note : Urutan dan Waktu Pelaksanaan bisa berubah sesuai situasi dan kondisi perusahaan