PEMBELIAN IMPOR DENGAN BEA MASUK, FREIGHT DAN PPN IMPOR

PEMBELIAN IMPOR DENGAN BEA MASUK, FREIGHT DAN PPN IMPOR

Impor adalah kegiatan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

Komponen yang termasuk dalam Nilai Impor adalah CIF (Cost + Insurance + Freight) dan Bea Masuk.

Lalu bagaimana penginputannya pada Accurate Accounting Software ?

Pada saat mencatat transaksi Pembelian Import, ada biaya-biaya yang mau dibebankan ke Cost barang yang diimport, Bea Masuk yang menambah nilai DPP (Dasar Pengenaan Pajak), juga adanya pengakuan PPN Import yang terhutang di Forwarding bukan ke Suplier Barang. Maka berikut ini dijelaskan cara input transaksi pembelian import tsb :

A. Purchase Invoice I (Tagihan Barang)

1. Ke menu Activities | Purchase | Purchase Invoice

2. Pilih vendor yang telah diset mata uangnya dengan mata uang asing, secara OTOMATIS Accurate akan memunculkan informasi nila tukar atau rate transaksi atas pembelian tersebut. Silahkan tentukan nilai tukarnya, misalnya 9.000. Lalu klik OK

3. Isi Tab Item dengan barang-barang yang dibeli berikut juga informasi kuantiti dan Unit Price dalam mata uang asing

4. Misalnya pada pembelian terebut dikenakan bea masuk sebesar sebesar 100 dollar dan biaya angktut sebesar 200 dollar, maka masukkan nilai tersebut pada bagian Tab Expenses. Klik kolom Account No. dan pilih akun Bea Masuk dan Biaya Angkut

5. Dikarenakan Bea Masuk dan Biaya Angkut ini akan dimasukkan ke harga pokok barang yang ditagihkan ke forwarder, maka beri tanda cheklist pada kolom Apply to Item dan Charge To Other Vendor. Kemudian lengkapi pada bagian Expenses are charge to vendor dengan pihak forwarder. Kemudian klik Save & Close

  • Jika forwarder lebih dari satu, pilih di sini dengan salah satu vendor forwarder saja

B. Purchase Invoice II (Tagihan dari forwarder & PPN Import)

1. Buat tagihan yang kedua untuk pencatatan Hutang Bea Masuk, Freight, dan PPN Import dengan cara ke menu Activities | Purchase | Purchase Invoice

2. Tentukan vendornya dengan vendor yang sama seperti yang tertera pada invoice yang pertama

3. Isikan pada bagian tab item dengan item PPN masukan. Jika belum ada, maka buat terlebih dahulu dari menu List | Item klik New. Pilih type persediaan Non Inventory Part, No dan Nama Item PPN Impor misalnya.

4. Kemudian pada GL Account setting semua akunnya ke akun PPN Masukan (Vat In)

5. Masukkan qty = 1 dan di bagian unit price sebesar nilai DPPnya, nilai ini didapat dari (harga barang + bea masuk)  x rate, jika vendor forwarder mata uangnya rupiah. Kemudian masukkan di bagian kolom pajak (tax) kode pajaknya.

6. Selanjutnya tekan enter sampai turun ke baris kedua, masukkan ke item yang sama, dengan qty yang sama juga tetapi dengan Unit Price Minus, dan jangan dikenakan kode pajak. Agar nanti nilai sisanya adalah nilai PPNnya saja.

7. Selanjutnya masuk ke Tab Expenses, masukkan akun biaya angkut dan bea masuk

Catatan : 

Jika forwarder lebih dari satu, silahkan buat faktur pembelian berikutnya. Jadi misal Biaya Angkut Rp 2.000.000 (Rp 1.500.000 dari vendor A dan Rp 500.000 dari vendor B) pada purchase invoice I di atas, langsung Rp 2.000.000 dibagi dengan rate. Dan dilangkah purchase invoice II diatas, berarti dibagi menjadi 2 faktur dengan nilai masing-masing dalam rupiah jika vendor dalam rupiah

 

Berikut Tutorial Vidionya ya Sahabat :