Tag Archive for: Implementasi Accurate

DISPOSE FA & JUAL MELALUI SALES INVOICE (KENA PAJAK ATAU TIDAK)

Dispose Fixed Asset & Menjual Melalui Sales Invocie (Kena Pajak Atau Tidak)

1. Disposed Fixed Asset yang akan dijual. Dari List | Fixed Asset | Fixed Asset List, Edit Fixed Asset yang dimaksud lalu klik button DISPOSED, isi tanggal Dispose dengan tanggal kapan FA dijual, lalu isi Account Disposed dengan akun Gain/Loss Disposal Fixed Asset (type account bisa Expense atau Other Expense).

2. “Asset Selling” tidak perlu di centang lalu save Disposed Fixed Asset.

Jurnal yang dihasilkan disini adalah :

(Dr) Akumulasi Depresiasi FA (sampai dengan tanggal Dispose) xxxx

(Dr) Gain/Loss Dispose FA xxxx

(Cr) Fixed Asset xxxx

3. Buat item baru dari List | Item dengan type “Non Inventory Part” dan GL akunnya diset semua ke Account Gain/Loss Dispose FA yang dipilih waktu Dispose di langkah 1 diatas, untuk Unbilled Account biarkan ke akun Unbilled saja.

4. Buat transaksi Sales Invoice dengan memilih item yang dibuat diatas dan kenakan pajak pada item tersebut.

Jurnal yang dihasilkan adalah :

(Dr) Piutang/AR xxxx

(Cr) Gain/Loss Dispose FA xxxx

(Cr) PPn Keluaran xxxx

Disini yang dijurnal ke akun Gain/Loss Dispose Fixed Asset adalah nilai sebesar harga jualnya, sehingga plus minus dari jurnal waktu Dispose dan Jual untuk akun ini, nilai selisihnya adalah kerugian / keuntungan dari penjualan Fixed Asset kita.

(Available for v3, v4, v5)

Untuk video tutorialnya bisa ditonton dibawah ini ya……….

 

Request Jasa Training Accurate Accounting Software silahkan isi pada form berikut, klik disini

PENGGOLONGAN AKUN-AKUN DALAM AKUNTANSI DENGAN MUDAH

Penggolongan Akun-Akun Dalam Akuntansi Dengan Mudah

Selamat Pagi, Selamat Siang, dan Selamat Malam kepada seluruh Sahabat SAI di belahan Indonesia maupun dunia manapun. Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia.

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai akun-akun dalam akuntansi dan pengertiannya. Dimulai dari Aktiva hingga ke Beban dan cara mengelompokkannya dengan mudah.

Dalam berbagai jenis usaha, setaip hari terjadi transaksi yang kompleks baik dari jenis maupun jumlahnya. Kita tahu bahwa jika sebuah perusahaan semakin besar bidang usahanya maka akan semakin kompleks juga transaksi yang terjadi. Agar memudahkan proses pencatatan, maka setaip transaksi dibukukan menurut jenisnya masing-masing. Misalnya, setiap pengeluaran atau penerimaan uang dibukukan dalam suatu lembaran yang disebut akun dengan nama akun kas.

Akun (account) atau perkiraan adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat mengubah komposisi harta, kewajiban, dan modal perusahaan.

Secara umum, akun dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

Solusi Akuntansi Indonesia-Akun Perkiraan

Solusi Akuntansi Indonesia-Akun Perkiraan

1. Akun riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, saldo akun terbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok, yaitu harta, kewajiban, dan modal;

2. Akun nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi, akun nominal terdiri dari dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban.

Penggolongan akun secara lebih rinci adalah sebagai berikut :

1. Akun Harta (Assets)

Harta (aktiva) adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat pada masa yang akan datang. Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usahanya.

Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas), yaitu harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud, dan harta-harta lainnya.

Solusi Akuntansi Indonesia-Harta Lancar

Solusi Akuntansi Indonesia-Harta Lancar

1. Kas

Kas adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat pada bank.

2. Surat-surat berharga (efek)

Efek adalah surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk diperjualbelikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.

3. Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes.

4. Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.

5. Persedian barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).

6. Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya, perlengkapan kantor atau perlengkapan toko (biasanya juga disebut bahan habis pakai).

7. Beban dibayar di muka, berarti biaya yang telah dibayar, tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan, seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka, dan iklan dibayar di muka.

Solusi Akuntansi Indonesia-Investasi

Solusi Akuntansi Indonesia-Investasi

a. Penyertaan (investasi) adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi, atau surat berharga lainnya.

b. Harta tetap adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, dan peralatan.

c. Harta tak berwujud adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.

Contoh harta tak berwujud, antara lain:

  • hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan;
  • hak cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan, misalnya hak cipta lagu;
  • goodwill, yaitu nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan adanya goodwill, barang yang diproduksi mendapat kepercayaan dan dibeli oleh masyarakat.

2. Akun Kewajiban (Liabilities)

Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang sebagai akibat kegiatan usaha.

Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang.

1. Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Utang lancar meliputi :

a. wesel bayar, yaitu utang yang disertai promes;

b. utang usaha atau utang dagang, yaitu kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit;

c. biaya yang masih harus dibayar, yaitu beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, misalnya utang sewa, utang gaji, dan utang bunga;

d. pendapatan diterima di muka, yaitu kewajiban yang disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang, sedangkan penyerahan jasa atau barang belum dilakukan

B. Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesinmesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara lain :

1. utang bank, yaitu pinjaman modal kerja dari bank untuk perluasan usaha;

2. utang hipotek, yaitu pinjaman dari bank dengan jaminan aktiva tetap;

3. utang obligasi, yaitu utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.

C. Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar ataupun utang jangka panjang. Misalnya, utang kepada direksi dan kepada pemegang saham.

3. Akun Modal (Equility)

Solusi Akuntansi Indonesia-Modal

Solusi Akuntansi Indonesia-Modal

Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, sedangkan akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham.

4. Akun Pendapatan

Pendapatan dibedakan atas:

  1. pendapatan usaha, yaitu pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha;
  2. pendapatan di luar usaha, yaitu pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, misalnya sebuah perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha pihak lain.

5. Akun Beban

Solusi Akuntansi Indonesia-Beban

Solusi Akuntansi Indonesia-Beban

Beban dapat dibedakan atas:

  1. beban usaha, yaitu pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha
  2. beban lain-lain, yaitu pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pokok usaha, misalnya beban bunga yang dibayar oleh perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari bank.

 

Request Jasa Training Accurate Accounting Software silahkan isi pada form berikut, klik disini

Atau hubungi kami di :

Tlp : (021) 2280 5626

Whatsapp : 0812.9162.8566

SELISIH PIUTANG NERACA VS REPORT PIUTANG

Selisih Piutang Neraca vs Report Piutang

Untuk selisih Piutang (AR) di Neraca dengan Report AR lainnya.

Catatan : Berlaku juga untuk Hutang (AP)

Contoh: Saldo Neraca untuk Piutang 9.010.000 sedangkan di outsanding invoice (faktur belum lunas) 9.100.000

A. Apakah ada penggunaan akun AR di luar transaksi Sales Invoice

Dapat di cek dari

  1. Dari List | Chart of Account 
  2. Klik kanan di Akun AR dan pilih History
  3. Filter tanggal untuk per bulannya, lalu pilih tipe transaksi jurnal voucher
  4. Jika ada transaksi lewat Journal Voucher, silahkan buka melalui Report | AR & Customer | AR Subsidiary Ledger Smmmary

B. Apakah ada customer asing dan menggunakan pajak, karena pajak yang digunakan tersebut nilainya akan masuk ke AR IDR

Dapat dicek dari

  1. Report | AR & Customer | AR Subsidiary Ledger Summary
  2. Filter untuk Currency yang IDR dan Currency Asing yang ada nilai Pajaknya
  3. Kemudian tambahkan nilai-nilai IDR dan Nilai Pajak tsb, hasilnya harusnya sama dengan yang di Neraca (jika belum sama juga, silahkan baca C)

 

C. Apakah ada overpay (kelebihan pembayaran) dari customer

Dapat dicek dari

  1. List | Sales | Customer Receipts
  2. Filter tanggal bisa disesuaikan
  3. Lihat di bagian kiri ada Overpay

Untuk Video Tutorial nya bisa ditonton dibawah ini…………..

 Request Jasa Training Accurate Accounting Software silahkan isi pada form berikut, klik disini

JUMLAH KUANTITAS DI BAWAH MINIMUM ORDER TAPI TIDAK MUNCUL REMINDER

Jumlah Kuantitas Dibawah Minimum Order Tapi Tidak Muncul Reminder

Jika ada suatu barang yang sudah kita set dengan Minimum Reorder. Kemudian dari tampilan List Item, barang tsb sudah dibawah batas minimum namun tidak muncul di Reminder.

Berikut langkah langkah setting minimum reorder item tidak muncul di reminder ACCURATE

Pertama, pastikan kalau setting-an Reminder untuk Reorder Qty sudah diaktifkan. Untuk memastikannya, masuk ke menu Setup | Preferences | Reminder. Pastikan kalau box “Item to Reorder” sudah diceklis.

Solusi Akuntansi Indonesia-Reminder Item Reorder

Solusi Akuntansi Indonesia-Reminder Item Reorder

Jika box itu sudah diaktifkan, kita juga sebaiknya jangan berpatokan dari kuantitas di List Item tapi dengan membuka report Inventory Analysis.

Untuk membuka reportnya, masuk ke menu Report | Index to Report | Inventory | Inventory Analysis.

  • Kolom On Order = Barang yang sudah di PO.
  • Kolom On Sales = Barang yang sudah di SO.

Cara menganalisnya, gunakan kolom On Order untuk menambah, dan kolom On Sales untuk mengurangi seperti ilustrasi gambar berikut. Dimana minimum kuantitas di set sebanyak unit.

Solusi Akuntansi Indonesia-Inventory Analysis

Solusi Akuntansi Indonesia-Inventory Analysis

Untuk video tutorialnya dibawah ini ya…….

 

INPUT NOMOR KMK DAN TANGGAL KMK PADA FAKTUR PAJAK ASING

Input Nomor KMK Dan Tanggal KMK Pada Faktur Pajak Asing

Apa kabar Sahabat SAI yang budiman? Semoga selalu sehat tanpa kekurangan suatu apapun. Pada hari ini, akan dijelaskan mengenai langkah-langkah dalam menginput Nomor dan Tanggal KMK pada faktur pajak asing. Untuk lebih jelasnya langsung saja, ini dia penjelasannya

Pada transaksi penjualan yang dilakukan dengan mata uang asing dan dikenakan pajak mengikuti peraturan Kurs Menteri Keuangan (KMK) yang ada dan tanggal yang selalu berubah.

Berikut langkah-langkah agar setiap perubahan KMK tesebut dapat diinput pada saat penginputan transaksi :

1. Buka menu Setup | Form templates | Buatlah template invoice baru

2. Pada bagian Detail, aktifkan kolom reserved 1 dan 2 dengan memberi tanda cheklist pada kotak yang ada pada kolom “Screen” saja dan ubah nama reserved 1 menjadi KMK No. dan reserved 2 menjadi KMK Date

3. Kemudian klik “Ok”

4. Masih pada Form Template | buat template VAT Invoice Foreign baru,

5. Pada bagian Footer di baris KMK No di kolom yang bertuliskan Berdasarkan KMK No. ….. tanggal ….., inputkan [Reserved 1] dan [Reserved 2], sehingga menjadi seperti ini :

7. Buat Sales Invoice lalu ubah tampilan template nya dengan menggunakan template Sales Invoice yang baru dibuat tadi

8. Jika sudah, akan muncul kotak isian KMK No. dan KMK Date, selanjutnya bisa menginputkan langsung dari Sales Invoice

9. Preview dengan VAT Invoice Foreign yang baru dibuat tadi

10. Seharusnya sudah muncul KMK No. dan KMK Date yang diinputkan di Sales Invoice tadi.

EXPORT DAN IMPORT ACCURATE 5 KE E-FAKTUR

Export Dan Import Accurate 5 Ke E-Faktur

Andi adalah seorang pengusaha yang di wajibkan untuk melaporkan PPN keluaran dan PPN Masukkan dengan menggunakan E-FAKTUR dan di ACCURATE 5 sendiri sudah tersedia fitur Export dan Import ke E-FAKTUR dan berikut langkah-langkahnya :

1.  Pastikan di control panel | Region & Language | sudah di pilih Indonesian(Indonesia)

2. Lalu buka ACCURATE 5 | Klik menu Setup | Company Info | Klik tab Tax | Pastikan data perusahaan sudah diisi

3. Lalu masukkan nomor Faktur Pajak dari menu List | Other | Tax Numbers

4.  Kemudian ke menu List | Customer | Klik 2 kali | Klik Tab Sales | Pastikan di kolom Tax 1 , Tax number dan Tax Type sudah diisi

5. Kemudian ke menu List | Vendor | Klik 2 kali nama Vendornya | Klik tab Term,etc | Masukkan Tax 1,  Vendor Tax no dan Tax Type .

6. Berikut contoh transaksi Sales Invoice yang di kenai PPN

7. Berikut contoh transaksi Purchase Invoice yang di kenai PPN :

8. Berikutnya ke menu Reports | PPN/PPNBM | Klik New | Masukkan masa pajak misalkan 2015  | Kemudian periode nya misalkan dimasukkan agustus sd agustus.

9. Pada Tab Perusahaan datanya akan terisi sesuai yang diisi di tab TAX pada saat di awal

10. Lalu selanjutnya Cek mana yang akan di export baik di Tab PPN keluaran dan PPN Masukkan | Jika tidak ingin di export maka di centang abaikan untuk transakasi tsb

11. Kemudian untuk mengexport nya klik tanda panah ke bawah di samping E-Faktur | Pilih dari Barang sampai Retur Dokumen | untuk File nya csv nya bisa simpan di hardisk c atau d ataupun di desktop .

12. Selanjutnya adalah buka aplikasi E-Fakturnya lalu ke menu Referensi | Referensi Nomor Faktur | Rekam Range Nomor Faktur | Masukkan nomor faktur Pajaknya

13. Kemudian selanjutnya ke Tab Referensi | Barang/Jasa | Import

14. Untuk memeriksa hasil import maka di klik Referensi | Barang/Jasa | Administrasi Barang/Jasa | klik F5

15. Selanjutnya import lawan transaksi Referensi | Lawan Transaksi | Import

16. Kemudian untuk mengeceknya adalah Tab Referensi | Lawan Transaksi | Administrasi Lawan Transaksi | Tekan F5

17. Kemudian import Pajak Keluarannya yaitu dari Faktur | Pajak Keluaran | Import

18. Kemudian untuk mengeceknya PPN Keluaran yang sudah di import maka dari Tab Faktur | Pajak Keluaran | Administrasi Faktur | Tekan F5

19. Selanjutnya untuk Import PPN Masukkan dan Tab Dokumen Lain sama dengan PPN Keluaran

20. Kemudian  jika untuk posting Data Faktur untuk SPT dan sebagainya maka bisa di lanjutkan user .

(Available for version 5)