Pengertian Daftar Kode Akun Akuntansi (Chart Of Account)

Akun / Perkiraan adalah catatan untuk menampung transaksi yang dicatat lewat jurnal. Istilah buku besar atau ledger  adalah sebutan untuk macam-macam akun perkiraan tersebut. Selanjutnya, kumpulan perkiraan atau akun tersebut biasanya sering kita lihat diberi nomor dan untuk kelompok akun yang sejenis akan diberi nomor yang urut.

Ada beberapa jenis metode pemberian nomor perkiraan diantaranya sistem decimal, sistem Mnemonic dan sistem kombinasi. Yang sering digunakan adalah sistem decimal, namun kita boleh memilih metode mana saja, yang terpenting adalah dalam penyusunannya harus sistematis, praktis dan bisa mengantisipasi perubahan dimasa datang.

Pengertian Kode Perkiraan

Kode perkiraan berguna untuk memudahkan pencatatan ke perkiraan atau buku besar (posting). Pengkodean akun juga memudahkan dalam klasifikasi perkiraan dan penyusunan laporan keuangan. biasanya setiap perusahaan membuat daftar kode perkiraan atau sering disebut chart of account.

Perkiraan / akun dapat dikelompokkan menjadi perkiraan neraca dan perkiraan laba rugi. Perkiraan neraca merupakan perkiraan yang termasuk kelompok harta, kewajiban dan modal. Sedangkan untuk yang termasuk ke dalam perkiraan laba rugi adalah pendapatan dan beban.

Syarat Pembuatan chart of account

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kode akun diantaranya:

  1. Nomor harus unik (artinya setiap nomor hanya digunakan untuk satu akun perkiraan saja)
  2. Akun perkiraan di masukkan kedalam kelompok atau sub kelompok. Contohnya kas, piutang dan peralatan dimasukkan kedalam aktiva lancar.
  3. Perkiraan yang berkaitan hendaknya disusun secara berurutan. Contohnya: piutang dagang dengan piutang lain-lain.
  4. Penomoran diusahakan tidak terlalu ketat, alasannya akan memudahkan jika terjadi penambahan sejumlah akun baru. Contohnya: kelompok beban diberi nomor 600; 605 beban transportasi; 610 beban lainnya. Jika terjadi penambahan dapat disisipkan antara 605-610.
  5. Nama akun sebaiknya singkat dan jelas. Contohnya: beban perjalanan dinas (buka beban perjalanan ke luar kota bagi direksi)

Jenis-jenis Kode Perkiraan

Kode perkiraan bisa di contohkan seperti plat nomor kendaraan. Sebuah motor misalnya bernomor BE 1234 LI. Dari nomor kendaraan tersebut kita bisa tahu kalau motor tersebut dari Lampung karena huruf awalnya BE. Angka 123 menunjukkan nomor urut motor tersebut.

  • Sistem Decimal

Kode perkiraan pada sistem decimal pada dasarnya diberi nomor 1 sampai 9 untuk setiap kelompok perkiraan. Contohnya:

  1. Aktiva
  2. Kewajiban
  3. Ekuitas
  4. Pendapatan
  5. Harga Pokok Penjualan
  6. Beban Penjualan
  7. Beban Administrasi dan Umum
  8. Pendapatan Lain-lain
  9. Beban Lain-lain

Pengkodean seperti diatas bisa saja hanya dari angka 1 sampai 7, jadi tidak mutlak menyesuaikan kebutuhan atau keinginan dari seorang akuntan sendiri.

Yang penting adalah setiap satu angka depan menunjukkan suatu kelompok. Cara ini akan dapat memudahkan mengetahui suatu perkiraan termasuk kelompok yang mana.

Mosalnya, nomor 1001 artinya bisa dipastikan nomor tersebut termasuk kelompok aktiva karena angka depan adalah 1. Dalam praktiknya, sistem decimal lebih banyak dipakai perusahaan, alasannya karena sistematis dan fleksibel.

Berikut ini contoh chart of account sistem decimal:

  • Sistem Mnemonic

Kata Mnemonic sendiri berasal dari Bahasa Inggris yang artinya membantu ingatan. Kode akun dengan sistem mnemonic adalah membuat kode yang mudah diingat. Biasanya akan menggunakan singkatan atau kode huruf. Contohnya AL untuk Aktiva Lancar, AT untuk Aktiva Tetap, KJP untuk Kewajiban Jangka Panjang, KL untuk Kewajiban Lancar.

  • Sistem Kombinasi

Sistem Kombinasi adalah sistem dengan cara menggabungkan kedua sistem sebelumnya yaitu huruf dengan angka untuk membuat kode perkiraab. Huruf biasanya diambil dari sistem Mnemonic. Berikut contoh kode akun sistem kombinasi:

 

Pada Accurate Accounting Software sudah ada modul Chart Of Account sehingga Anda akan dimudahkan dengan kode akun yang tidak dapat double.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Software ACCURATE 5 silahkan Klik Disini

Dan untuk informasi lebih lengkap mengenai Software ACCURATE  Online silahkan Klik Disini

Empat Karakteristik Kualitatif Pokok Dalam KDPPLK

Dalam KDPPLK (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan) mengatur mengenai karakteristik kualitatif. Karakteristik Kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai.

Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu:

  • Dapat Dipahami

Kualitas penting informasi adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Diasumsikan pemakai laporan keuangan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi yang kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan dari laporan keuangan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

  • Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi disebut memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi di masa lalu.

Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Informasi dianggap material apabila dengan tidak mencantumkan atau terdapat kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan.

  • Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus dapat diandalkan. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (substansi mengungguli bentuk/ substance over form). Informasi juga harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu (netralitas). Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.

Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. ketidakpastian tersebut diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat (prudence) dalam penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan, sehingga aset atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan liabilitas atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian penggunaan pertimbangan sehat tidak tidak memperkenankan sengaja menetapkan aset atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan liabilitas atau beban yang lebih tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi tidak netral, dan karena itu, tidak andal. Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan juga harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

  • Dapat Dibandingkan

Pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan serta memperbandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk entitas tersebut, antar periode entitas yang sama, dan untuk entitas yang berbeda. Implikasi penting dari karakteristik kualitatif ini adalah pemakai laporan keuangan harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut.

Namun, kebutuhan terhadap daya banding tidak berarti keseragaman kebijakan akuntansi. Entitas tidak perlu meneruskan kebijakan akuntansi yang tidak lagi selaras dengan karakteristik kualitatif relevansi dan keandalan, apabila ada alternatif lain yang lebih relevan dan lebih andal.

Sumber : Modul Chartered Accountant | Pelaporan Korporat | Hal.4-5

belajar accurate

Forum Diskusi

MENAMBAHKAN WATERMARK PADA DESIGNED REPORT

Menambahkan Watermark Pada Designed Report

Untuk menambahkan watermark di saat mencetak Report, maka cara yang dapat dilakukan yaitu :

  • Masuk ke dalam Report yang di inginkan (misalnya di Report Sales By Item Detail).
  • Klik pilihan Designer | klik F11.

  • Pada Object Inspector cari “ReportPage TfrxReportPage” dan isikan properties “BackPicture“-nya (masukkan logonya).
  • Cek dan pastikan bahwa di bagian Properties “BackPicturePrintable” dan “BackPictureVisible” sudah sesuai dengan yang diinginkan.

  • Klik Save dan simpan sebagai file dengan extension .fr3

Sebagai catatan, sebaiknya tidak menggunakan format file .png, namun menggunakan format file .jpg saja. 

(Available for V4 & V5) 

Untuk video tutorial bisa ditonton dibawah ini ya………

 

 

MENGATUR LEVEL HARGA JUAL BARANG PER PELANGGAN

Mengatur Level Harga Jual Barang per Pelanggan

Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatur Level Harga Jual Barang per Pelanggan :

  1. Membuat Kategori Harga Jual Barang dan Penyesuaian harga jual/diskon.
  2. Mengatur Kategori Harga Jual Barang dari Pelanggan, caranya dari Modul Penjualan | Pelanggan, kemudian pada Formulir Data Pelanggan ke tab Penjualan, pada Kategori Harga pilih kategori harga yang sesuai untuk Pelanggan tersebut.

3. Selanjutnya melakukan Penyesuaian Harga Jual sesuai dengan Kategori Harga Jual Barang. Untuk membuat penyesuaian harga jual, silakan ikuti panduan berikut ini : Mengatur Level Harga Jual

 

MAU TETAP BISA INPUT TRANSAKSI WALAU QTY TDK MENCUKUPI

Mau Tetap Bisa Input Transaksi Walau Qty Tdk Mencukupi

Jika kita mau tetap bisa input atau save transaksi walau ada konfirmasi Qty tidak mencukupi, kita bisa setting dari:

  1. Setup | Preferences | Feature, Qty Can < 0, centang Option tersebut.
  2. Selain itu pastikan user juga punya hak untuk melanjutkan transaksi jika Qty tdk cukup, dari Setup | user Profile, pilih Login User bersangkutan, di bagian Sales Allow Over Qty in Invoice.

Catatan: Jika yang diharapkan sebaliknya, jangan centang Option Qty Can < 0 dan permission di User Profile untuk Allow Over Qty in Invoice.

(Available for v5) 

Untuk video tutorialnya bisa ditonton dibawah ini ya………..

 

 

PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

Pelaporan Keuangan

Bagaimana informasi akuntansi dalam suatu masyarakat (negara) diatur, disediakan, dan disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu (sosial dan ekonimik). Pelaporan Keuangan yang berjalan merupakan hasil dari perekayasaan keuangan. Pelaporan keuangan meliputi struktur dan proses.

Statement Keuangan merupakan media utama atau ciri utama pelaporan keuangan.

Prinsip akuntansi berterima umum (PABU), terutama standar akuntansi, menentukan bentuk, isi dan susunan statement keuangan.

Pedoman resmi yang menentukan PABU ditetapkan dengan cara seksama (due process)

Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang pencapaian tujuan negara.

Perekayasaan melibatkan pemilihan dan pertimbangan ideologi, teori, konsep dasar dan teknologi yang tersedia secara praktis dan teoritis dengan mempertimbangkan faktor lingkungan negara.

Berikut Gambar Proses Perekayasaan :

Hasil Perekayasaan didokumentasi dalam bentuk Rerangka Konseptual (Conceptual Framework) yang dapat dianalogi fungsinya dengan Konstitusi.

Langkah-langkah Perekayasaan :

  1. Penentuan konsep dasar atau postulat
  2. Penetapan tujuan pelaporan
  3. Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan
  4. Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan
  5. Penentuan cara penyampaian informasi
  6. Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan
  7. Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep
  8. Penetapan standar akuntansi dan perencanaan sistem akuntansi dalam rangka penetapan standar

Siapa Merekayasa?

  • Orang/badan yang dianggap ahli di bidang akuntansi
  • Orang/badan yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan peraturan pada tingkat nasional
  • Tim yang khusus dibentuk untuk itu

Proses Seksama :

  1. Evaluasi masalah
  2. Riset dan analisis
  3. Diskusi dan penyusunan memorandum diskusi (MD)
  4. Dengan pendapat terhadap MD
  5. Diskusi dan pertimbangan terhadap dengar pendapat
  6. Penerbitan draf pernyataan/exposure draft (ED)
  7. Analisis dan pertimbangan atas tanggapan ED
  8. Keputusan untuk menerbitkan pernyataan
  9. Pengesahan/penerbitan secara resmi pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

Kerangka konseptual dari SAK ETAP disebut dengan istilah Konsep dan Prinsip Pervasif. Tujuan laporan keuangan menurut konsep dan prinsip pervasif tersebut adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Karakteristik informasi kualitatif dalam laporan keuangan terdiri dari :

  1. Dapat Dipahami
  2. Relevan
  3. Keandalan
  4. Dapat Dibandingkan

Karakteristik Kualitatif tersebut serupa dengan karakteristik kualitatif yang diatur dalam KDPPLK-SAK.

Unsur laporan keuangan terdiri dari :

  1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas.
  2. Liabilitas merupakan kewajiban masa kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
  3. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua liabilitas.
  4. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
  5. Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau penurunan aset, atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam modal.

Pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan suatu pos dalam neraca atau laporan laba rugi yang memenuhi definisi suatu unsur dan memenuhi kriteria sebagai berikut :

  • Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam entitas; dan
  • Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Unsur-unsur laporan keuangan maupun prinsip pengakuan tersebut sama dengan yang diatur dalam KDPPLK (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan)

sumber : IAI (2015), Modul Chartered Accountant: Pelaporan Korporasi.

CANNOT EDIT INVOICE, IT IS CUSTOMER OPENING BALANCE PADA ACCURATE 5

Cannot Edit Invoice, It is Customer Opening Balance

Jika pada saat mengedit Unit Price Opening Balance Customer dari Invoice muncul konfirmasi Cannot edit invoice, it is Customer opening balance. atau seperti pada gambar berikut ini:

 

untuk video tutorialnya bisa ditonton dibawah ini ya…….

 

 

 

CARA MENGINPUT BONUS DI FAKTUR PENJUALAN PADA ACCURATE 5

Cara Menginput Bonus Di Faktur Penjualan

Seringkali jika perusahaan Anda bergerak di bidang Retail, ketika Customer membeli produk dari Anda, maka Anda akan memberikan Bonus ataupun Hadiah berupa produk tertentu dari Item yang Anda jual.

Bagaimana jika Anda ingin menginput Item Bonus atau Hadiah tadi kedalam Faktur Penjualan yang Anda buat untuk Customer, berikut ini langkah-langkahnya.

  • Anda buka Sales Invoice dari menu Activities | Sales | Sales Invoice

  • Isikan informasi tanggal, customer, item yang dijual, harga dan informasi pendukung lainnya
  • Selanjutnya untuk memasukkan item Bonus yang diberikan, silahkan Enter ke baris selanjutnya dari baris detail item yang telah dimasukkan.
  • Masukkan Qty dari item Bonus tsb dan isikan pada bagian Unit Price dengan nilai Nol 
  • Lakukan langkah yang sama jika item bonus yang diberikan ini ada lebih dari satu.

Untuk Video tutorial nya bisa di lihat disini ya….