Tampil Error Saat Melakukan Pembayaran Beban pada Accurate Online

Pada artikel berikut ini dijelaskan jika muncul notifikasi error pada saat melakukan transaksi pembayaran beban pada Accurate Online muncul notifikasi  “Anda Tidak Diijinkan Membuat Pembayaran Tanpa Hutang Beban” seperti terlihat pada layar di bawah ini :

Tampil Error Saat Melakukan Pembayaran Beban pada Accurate Online

Error saat membuat Pembayaran di menu Kas/Bank

Penyebab tampil pesan error tsb dikarenakan pengguna yang bersangkutan tidak diberikan hak akses membuat pembayaran tanpa melalui penginputan pada formulir Pencatatan Beban terlebih dahulu. Biasanya pesan eror ini tampil pada pengguna dengan level operator.

Agar pengguna tersebut bisa melakukan penginputan Pembayaran tanpa melakukan penginputan di formulir Pencatatan Beban terlebih dahulu, maka pengguna tersebut perlu diberikan hak akses tertentu. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut ini :

1. Login ke accuate.id sebagai pengguna dengan tingkat Administrator kemudian akses database-nya.

2. Pada database tersebut, masuk ke menu Pengaturan | Akses Grup | Daftar Akses Grup.

Tampil Error Saat Melakukan Pembayaran Beban pada Accurate Online

Masuk ke Akses Grup

 

Tampil Error Saat Melakukan Pembayaran Beban pada Accurate Online

Masuk ke Daftar Akses Grup

3. Pilih Akses Grup yang dimaksud, lalu ke tab Hak Akses kemudian centang akses “Buat Pembayaran Tanpa Hutang Beban” pada bagian Kas/Bank lalu Simpan

Tampil Error Saat Melakukan Pembayaran Beban pada Accurate Online

Mencentang Akses Grup buat Pembayaran tanpa melalui Beban Hutang

4. Selanjutnya setelah diberikan akses tersebut, silakan logout dan login Kembali untuk pengguna yang mendapati pesan eror saat proses penginputan Pembayaran. Dan lakukan proses penginputan Kembali seharusnya pesan eror tersebut tidak tampil lagi.

 

Software Akuntansi 

Training Aplikasi Accurate 

Training Accurate Online 

Refund Atas Retur Penjualan Untuk Faktur Penjualan Lunas di Accurate

Pada artikel ini akan dibahas mengena refund atas retur penjualan untuk faktur penjualan lunas di Accurate. Dan juga panduan untuk melakukan pencatatan pengembalian uang/dana ke pelanggan atas transaksi tersebut

Ilustrasi : Nilai Penjualan yang sudah dilunasi oleh pelanggan sebesar Rp 50.000 dilakukan retur dikarenakan alasan tertentu. Atas retur tesebut, maka perusahaan perlu melakukan pengembalian uang/dana ke pelanggan.

Berikut ini panduan untuk melakukan pencatatan pengembalian uang/dana ke pelanggan atas transaksi retur untuk faktur yang sudah lunas tersebut :

1. Setelah melakukan pencatatan retur penjualan, masuk ke menu Penjualan | Penerimaan Penjualan untuk melakukan pencatatan pengembalian dana/uang ke pelanggan.

Refund Atas Retur Penjualan Untuk Faktur Penjualan Lunas di Accurate

Membuka Formulir Penerimaan Pelanggan

  • Pilih pelanggan yang akan dikembalikan dananya, klik pada “Ambil” kemudian pilih “Faktur Belum Lunas”.
Refund Atas Retur Penjualan Untuk Faktur Penjualan Lunas di Accurate

Pilih Nomor Faktur Penjualan yang telah diretur

  • Kemudian pilih nomor faktur penjualan yang telah dilakukan retur, yang tampil dengan nilai terutang minusNotes : dikarenakan retur dilakukan untuk faktur penjualan telah dilunasi, maka nilai faktur tersebut akan tampil kembali di formulir Penerimaan Penjualan dengan nilai minus.
Refund Atas Retur Penjualan Untuk Faktur Penjualan Lunas di Accurate

Faktur yang telah diretur tampil dengan nilai terutang minus

  • Klik “hitung nilai pembayaran” dan simpan transaksi
Refund Atas Retur Penjualan Untuk Faktur Penjualan Lunas di Accurate

Hitung Nilai Pembayaran dan Simpan

  • Jurnal yang terbentuk atas transaksi pengembalian dana/uang tersebut adalah sebagai berikut ini
Refund Atas Retur Penjualan Untuk Faktur Penjualan Lunas di Accurate

Jurnal Transaksi Pengembalian Dana ke pelanggan melalui formulir Penerimaan Penjualan

 

Software Akuntansi Indonesia 

Training Aplikasi Accurate 

Training Accurate Online 

Tampil Notifikasi Error Saat Melakukan Hapus Transaksi Penerimaan Barang di Accurate

Jika muncul notifikasi error saat melakukan hapus transaksi penerimaan barang di Accurate Online saat akan menghapus transaksi Penerimaan Barang atau saat akan menghapus salah satu barang pada Penerimaan Barang, hal ini dikarenakan Barang dengan No Seri/Produksi tsb sudah dilakukan Pengeluaran barang (baik dilakukan penjualan atau pengeluaran barang lainnya), sehingga stok-nya sudah tidak ada dan saat menghapus transaksi penerimaan barang tersebut tampil pesan error tersebut.

 

Error Saat Melakukan Hapus Transaksi Penerimaan Barang di Accurate

Pesan Error saat meghapus penerimaan barang

Anda bisa melakukan pengecekan atas ketersediaan nomor seri tersebut melalui Laporan Stok No Seri/Produksi yang bisa diakses pada menu Laporan | Daftar Laporan | Gudang. Pada laporan Stok No Seri/Produksi menyajikan informasi barang dengan nomor seri yang tersedia pada Gudang tertentu.

Error Saat Melakukan Hapus Transaksi Penerimaan Barang di Accurate

Laporan Stok Nomor Seri/Produksi untuk Melihat Ketersediaan Stok dari Nomor Seri/Produksi

Jika anda ingin tetap melakukan menghapus barang pada Penerimaan Barang tersebut, aktifkan terlebih dahulu fitur ‘Dapat Mengisi Nomor Meski Tidak Ada Stok (Gudang Terpilih)’. Fitur ini diaktifkan melalui menu Pengaturan | Preferensi | Pembatasan |  Lain-Lain.

Error Saat Melakukan Hapus Transaksi Penerimaan Barang di Accurate

Mengaktifkan fitur bisa mengeluarkan stok dengan nomor seri/produksi yang tidak ada di gudang

 

Software Akuntansi Indonesia 

Training Software Akuntansi Indonesia 

Training Accurate Online 

Mengatasi Error Pada E-faktur Accurate

Pada artikel ini kita akan membahas Cara Mengatasi Sertifikat Elektronik tidak valid Pada E Faktur Accurate. 

Error saat ungah transaksi E-Faktur - Sertifikat Elektronik tidak valid

Error saat ungah transaksi E-Faktur

Apabila tampil pesan error “Sertifikat Elektronik tidak valid atau Passphrase Sertifikat Elektronik Tidak Tepat” saat mengunggah E-Faktur Pajak Keluaran (seperti pada gambar diatas). Silahkan lakukan unggah ulang sertifikat E-faktur anda pada accurate online dengan Langkah-langkah berikut ini :

1.  Masuk ke E-Faktur Pajak Accurate Online yaitu melalui menu Smartlink Tax

2. Ke menu ‘Pengaturan’ E-faktur Pajak, kemudian pilih ‘Unggah Sertifikat’.

Melakukan unggah ulang sertifikat E-Faktur - Sertifikat Elektronik tidak valid

Melakukan unggah ulang sertifikat E-Faktur

 

3. Kemudian Unggah ulang sertifikat E-Faktur Anda.

4. Apabila Pesan Eror masih ada, lakukan registrasi ulang pada menu E-Faktur | Pengaturan | Ganti NPWP

Registrasi ulang E-Faktur - Sertifikat Elektronik tidak valid

Registrasi ulang E-Faktur

 

5. Selanjutnya lakukan unggah transaksi pada E-Faktur terbaru.

6. Jika masih tampil pesan eror yang sama, silakan download file PDF pada transaksi e-faktur yang tampil pesan error tersebut, kemudian catat waktu download file PDF tersebut pukul berapa dan silakan informasikan ke tim support melalui email : support@cpssoft.com.

Mengembalikan Bahan Baku Saat Pesanan Sudah Selesai di Accurate

Pada artikel ini kita akan membahas Mengembalikan Bahan Baku Saat Pesanan Sudah Selesai di Accurate. Apabila Anda sudah membuat transaksi Pekerjaan Pesanan dan sudah diselesaikan, namun ternyata bahan baku yang sudah menjadi barang jadi ingin dikembalikan lagi ke stok bahan bakunya , maka bisa dilakukan dengan cara berikut ini :

1. Sebagai contoh sebelumnya sudah membuat Pekerjaan Pesanan atas bahan baku (Barang # A dan #B), kemudian menjadi barang jadi (Barang #C)

Mengembalikan Bahan Baku Saat Pesanan Sudah Selesai di Accurate

Pekerjaan Pesanan

 

Mengembalikan Bahan Baku Saat Pesanan Sudah Selesai di Accurate

Penyelesaian Pekerjaan

 

2. Maka untuk mengembalikan lagi bahan bakunya bisa dilakukan melalui Transaksi Pekerjaan Pesanan dari menu Persediaan | Pekerjaan Pesanan, pilih Barang #C

Mengembalikan Bahan Baku Saat Pesanan Sudah Selesai di Accurate

Membuat Pekerjaan Pesanan Untuk Memecah Produk

3. Setelah itu lakukan Penyelesaian Pesanan dengan memilih Tipe Penyelesaiannya adalah “Akun” dan pilih Akun Penyelesaian-nya dengan akun perantara sebagai penampung atas transaksi ini

Mengembalikan Bahan Baku Saat Pesanan Sudah Selesai di Accurate

Penyelesaian Pesanan ke Akun

Mengembalikan Bahan Baku Saat Pesanan Sudah Selesai di Accurate

Jurnal Penyelesaian Pesanan

4. Selanjutnya untuk mengembalikan barang #A dan #B lakukan penambahan stok melalui Penyesuaian Persediaan di menu Persediaan. Isikan nilai barang dari #A dan #B, kemudian pilih akun penyesuaian dengan akun yang dipilih pada poin 3

 

Mengembalikan Bahan Baku Saat Pesanan Sudah Selesai di Accurate

Penyesuaian Persediaan

 

Mengembalikan Bahan Baku Saat Pesanan Sudah Selesai di Accurate

Akun Penyesuaian Persediaan

Catatan : jika akun tersebut tidak tersedia pada akun penyesuaian persediaan, daftarkan terlebih dahulu akun-nya melalui menu Pengaturan | Preferensi | Akun Perkiraan pada tab Persediaan.

 

Software Akuntansi Indonesia

Preferensi Persetujuan di Aplikasi Accurate

Approval atau Preferensi Persetujuan di Aplikasi Accurate akan otomatis aktif jika pada saat Wizard Fitur Dasar, Anda memilih “Ya” pada bagian yang terkait dengan “Saat mengeluarkan uang, pembelian barang, dan lain lain apakah perlu melalui proses persetujuan”.

Preferensi Persetujuan di Aplikasi Accurate

Tab Penjualan

 

Preferensi Persetujuan di Aplikasi Accurate

Tab Pembelian

Preferensi Persetujuan di Aplikasi Accurate

Tab Persediaan

Preferensi Persetujuan di Aplikasi Accurate

Tab Lainnya

Anda dapat langsung mencentang pada bagian yang ingin diberikan fitur approval atau persetujuan dari pengguna yang memiliki otorisasi untuk mengeksekusi suatu transaksi.

Software Akuntansi Indonesia

MENAMBAHKAN KETENTUAN PERSETUJUAN MENGGUNAKAN DISKON PADA TRANSAKSI PENJUALAN

Persetujuan Menggunakan Diskon Accurate Online. Pada Accurate Online terdapat fitur Persetujuan. Untuk cara mengaktifkan fitur persetujuan bisa ikuti panduan disini. Selanjutnya agar bisa menggunakan persetujuan dengan syarat diskon, centang informasi ‘Penyesuaian Harga/Diskon’ pada Persetujuan Penjualan.

Persetujuan Menggunakan Diskon Accurate Online

Dan untuk menentukan syarat dari transaksi yang perlu disetujui dan siapa yang menyetujui, lakukan pengaturannya melalui menu Pengaturan | Penyetuju Transaksi. Pengaturan syarat-nya adalah untuk Nilai Minimal Penjualan dan Minimal Nilai Diskon.

Kedua syarat tersebut berlaku walaupun anda tidak mengisikan nilai-nya dan ketentuan perlakuan atas kedua syarat tersebut adalah ‘atau’, maksudnya jika ada salah satu syarat terpenuhi maka transaksi tersebut perlu dilakukan persetujuan.

Untuk lebih jelasnya berikut ilustrasi atas kasus ini :

Ilustrasi 1 : Nilai Mininal Penjualan dikosongkan (nol) dan Nilai Minimal Diskon adalah 10%.

Persetujuan Menggunakan Diskon Accurate Online

Maka perlakuan untuk ilustrasi 1 adalah transaksi penjualan dengan nilai berapapun akan memerlukan persetujuan. Dikarenakan nilai minimal penjualannya tidak diisikan atau minimalnya adalah nol (kosong) dengan demikian, dengan nilai penjualan berapa pun transaksi penjualan tersebut perlu disetujui. Karena melihat salah satu syarat-nya yaitu nilai minimal penjualannya (perhatikan gambar).

Persetujuan Menggunakan Diskon Accurate Online

Ilustrasi 2 : Nilai Minimal Penjualan diisikan dengan Rp 200.000 dan Nilai Minimal Diskon adalah 10%.

Persetujuan Menggunakan Diskon Accurate Online

Maka perlakuan atas ilustrasi 2 : Jika nilai transaksi penjualan adalah kurang dari Rp 200.000 tapi ada diskon 10% maka persetujuannya berlaku sebab sudah memenuhi syarat minimal diskon 10% (perhatikan gambar).

Persetujuan Menggunakan Diskon Accurate Online

Dan jika penjualan senilai minimal-nya yaitu Rp 200.000 namun diskon-nya kurang dari 10% maka tetap berlaku persetujuannya karena sudah memenuhi syarat nilai penjualan yaitu minimal Rp 200.000 (perhatikan gambar).

Persetujuan Menggunakan Diskon Accurate Online

 

PERBEDAAN ACCURATE ONLINE PRIVATE DAN ACCURATE ONLINE PUBLIC

Perbedaan Accurate Online Private dan Accurate Online Public

Berikut ini informasi perbedaan antara Accurate Online Public dengan Accurate Online Private Cloud :

Pengertian Daftar Kode Akun Akuntansi (Chart Of Account)

Akun / Perkiraan adalah catatan untuk menampung transaksi yang dicatat lewat jurnal. Istilah buku besar atau ledger  adalah sebutan untuk macam-macam akun perkiraan tersebut. Selanjutnya, kumpulan perkiraan atau akun tersebut biasanya sering kita lihat diberi nomor dan untuk kelompok akun yang sejenis akan diberi nomor yang urut.

Ada beberapa jenis metode pemberian nomor perkiraan diantaranya sistem decimal, sistem Mnemonic dan sistem kombinasi. Yang sering digunakan adalah sistem decimal, namun kita boleh memilih metode mana saja, yang terpenting adalah dalam penyusunannya harus sistematis, praktis dan bisa mengantisipasi perubahan dimasa datang.

Pengertian Kode Perkiraan

Kode perkiraan berguna untuk memudahkan pencatatan ke perkiraan atau buku besar (posting). Pengkodean akun juga memudahkan dalam klasifikasi perkiraan dan penyusunan laporan keuangan. biasanya setiap perusahaan membuat daftar kode perkiraan atau sering disebut chart of account.

Perkiraan / akun dapat dikelompokkan menjadi perkiraan neraca dan perkiraan laba rugi. Perkiraan neraca merupakan perkiraan yang termasuk kelompok harta, kewajiban dan modal. Sedangkan untuk yang termasuk ke dalam perkiraan laba rugi adalah pendapatan dan beban.

Syarat Pembuatan chart of account

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kode akun diantaranya:

  1. Nomor harus unik (artinya setiap nomor hanya digunakan untuk satu akun perkiraan saja)
  2. Akun perkiraan di masukkan kedalam kelompok atau sub kelompok. Contohnya kas, piutang dan peralatan dimasukkan kedalam aktiva lancar.
  3. Perkiraan yang berkaitan hendaknya disusun secara berurutan. Contohnya: piutang dagang dengan piutang lain-lain.
  4. Penomoran diusahakan tidak terlalu ketat, alasannya akan memudahkan jika terjadi penambahan sejumlah akun baru. Contohnya: kelompok beban diberi nomor 600; 605 beban transportasi; 610 beban lainnya. Jika terjadi penambahan dapat disisipkan antara 605-610.
  5. Nama akun sebaiknya singkat dan jelas. Contohnya: beban perjalanan dinas (buka beban perjalanan ke luar kota bagi direksi)

Jenis-jenis Kode Perkiraan

Kode perkiraan bisa di contohkan seperti plat nomor kendaraan. Sebuah motor misalnya bernomor BE 1234 LI. Dari nomor kendaraan tersebut kita bisa tahu kalau motor tersebut dari Lampung karena huruf awalnya BE. Angka 123 menunjukkan nomor urut motor tersebut.

  • Sistem Decimal

Kode perkiraan pada sistem decimal pada dasarnya diberi nomor 1 sampai 9 untuk setiap kelompok perkiraan. Contohnya:

  1. Aktiva
  2. Kewajiban
  3. Ekuitas
  4. Pendapatan
  5. Harga Pokok Penjualan
  6. Beban Penjualan
  7. Beban Administrasi dan Umum
  8. Pendapatan Lain-lain
  9. Beban Lain-lain

Pengkodean seperti diatas bisa saja hanya dari angka 1 sampai 7, jadi tidak mutlak menyesuaikan kebutuhan atau keinginan dari seorang akuntan sendiri.

Yang penting adalah setiap satu angka depan menunjukkan suatu kelompok. Cara ini akan dapat memudahkan mengetahui suatu perkiraan termasuk kelompok yang mana.

Mosalnya, nomor 1001 artinya bisa dipastikan nomor tersebut termasuk kelompok aktiva karena angka depan adalah 1. Dalam praktiknya, sistem decimal lebih banyak dipakai perusahaan, alasannya karena sistematis dan fleksibel.

Berikut ini contoh chart of account sistem decimal:

  • Sistem Mnemonic

Kata Mnemonic sendiri berasal dari Bahasa Inggris yang artinya membantu ingatan. Kode akun dengan sistem mnemonic adalah membuat kode yang mudah diingat. Biasanya akan menggunakan singkatan atau kode huruf. Contohnya AL untuk Aktiva Lancar, AT untuk Aktiva Tetap, KJP untuk Kewajiban Jangka Panjang, KL untuk Kewajiban Lancar.

  • Sistem Kombinasi

Sistem Kombinasi adalah sistem dengan cara menggabungkan kedua sistem sebelumnya yaitu huruf dengan angka untuk membuat kode perkiraab. Huruf biasanya diambil dari sistem Mnemonic. Berikut contoh kode akun sistem kombinasi:

 

Pada Accurate Accounting Software sudah ada modul Chart Of Account sehingga Anda akan dimudahkan dengan kode akun yang tidak dapat double.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Software ACCURATE 5 silahkan Klik Disini

Dan untuk informasi lebih lengkap mengenai Software ACCURATE  Online silahkan Klik Disini

Empat Karakteristik Kualitatif Pokok Dalam KDPPLK

Dalam KDPPLK (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan) mengatur mengenai karakteristik kualitatif. Karakteristik Kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai.

Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu:

  • Dapat Dipahami

Kualitas penting informasi adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Diasumsikan pemakai laporan keuangan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi yang kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan dari laporan keuangan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

  • Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi disebut memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi di masa lalu.

Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Informasi dianggap material apabila dengan tidak mencantumkan atau terdapat kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan.

  • Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus dapat diandalkan. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (substansi mengungguli bentuk/ substance over form). Informasi juga harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu (netralitas). Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.

Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. ketidakpastian tersebut diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat (prudence) dalam penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan, sehingga aset atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan liabilitas atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian penggunaan pertimbangan sehat tidak tidak memperkenankan sengaja menetapkan aset atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan liabilitas atau beban yang lebih tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi tidak netral, dan karena itu, tidak andal. Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan juga harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

  • Dapat Dibandingkan

Pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan serta memperbandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk entitas tersebut, antar periode entitas yang sama, dan untuk entitas yang berbeda. Implikasi penting dari karakteristik kualitatif ini adalah pemakai laporan keuangan harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut.

Namun, kebutuhan terhadap daya banding tidak berarti keseragaman kebijakan akuntansi. Entitas tidak perlu meneruskan kebijakan akuntansi yang tidak lagi selaras dengan karakteristik kualitatif relevansi dan keandalan, apabila ada alternatif lain yang lebih relevan dan lebih andal.

Sumber : Modul Chartered Accountant | Pelaporan Korporat | Hal.4-5